Selasa, 28 Februari 2012

Syair ku

Aku akan bahagia karena aku adalah sang penyair
Seorang penyair bersandiwara dengan fitrahnya
Ia akan merasakan kenikmatan dengan memakai pakaian yang bukan jubahnya
Menampakkan perasaan jiwa yang bukan suara hatinya
Ia berperan sebagai orang gila, padahal ia orang yang cerdas
Berperan sebagai pemberani, padahal ia pengecut
Berperan bahagia, padahal ia...... Menderita
Ia juga bisa berperan sebagai pecinta
Yang menekan getaran cinta di hati untuk kebahagiaan orang lain

Dia akan mendengar suara kalbuku yang terucap dari mulutmu
Merasakan jiwa dan ruhku dari tubuhmu
Meminum perasaan sukmaku dari gelasmu
Menyanyikan irama laguku
Tetapi dari kenyaringan suaramu........

Minggu, 19 Februari 2012

Rehat syair


Assalamu’alaikum
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

                Rehat sejenak rehat merebak. Memandang langit mensyukuri segala kenikmatan. Ya akhi ukhti, mari kita hitung sudah berapa nikmat yang belum kita syukuri. Sungguh begitu banyak adanya. Wahai kawan kawan, mari rehat sejenak mendengar kisah yang akan ku sampaikan. Kisah yang sedikit ada kebohongan, namun insya Allah kau dapat mengambil hikmah di dalamnya. Wallahualam.

                Terkisah di sebuah negeri yang sangat indah. Dimana rumah rumah tinggi menjulang menantang langit. Dimana raja rajanya mandi dengan susu dan leburan emas. Dimana para wanitanya begitu cantik hingga setiap pendatang berkata, “Apakah ini surga dimana bidadari membetulkan renda di bajunya”. Dan dimana para lelakinya nampak tampan dan kekar. Negeri ini tak hanya indah di dalam kotanya, ia juga memiliki hutan yang menghampar luas di sekitarnya. Melindungi mereka dari segenap musuh yang menyerang. Selain hutan yang melindungi, di sekitar kota terdapat tembok raksasa yang di bangun dengan campuran semen, besi dan emas. Selain itu mereka juga membanggakan istana megah milik sang raja yang tingginya hingga menembus awan tertinggi dan luasnya membuat raja raja lain berdecak kagum dan iri.
                Sejenak kita tinggalkan bangunan bangunan mereka, kita intip sedikit perilaku mereka. Mereka adalah orang orang nasrani, Di lihat dari sebuah bangunan salib yang mereka bangun tepat di tengah tengah kota dan gereja besar yang bersebelahan dengan istana raja. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pedagang, namun kota ini terkenal oleh pertambangannya yang sangat kaya akan emas, berlian, rugby dan berbagai macam bebatuan indah. Mereka tergolong orang orang yang sangat baik. Tamu tamu dari negeri negeri yang jauh akan mereka buat betah. Jika tamu tamu itu termasuk golongan orang kaya maka mereka akan membuat rumah mereka layaknya rumah milik tamu tersebut. Tamu itu akan di hidangkan dengan makanan makanan kesukaan mereka. Sama halnya dengan tamu miskin yang biasanya tergolong para pengembara. Para tamu itu akan di terima di setiap rumah yang ada, bahkan mereka saling berebut untuk menjamu tamu itu. sungguh sebuah ke anggunan yang sangat indah. Begitulah sikap mereka yang saling berbagi.
                Suatu hari para malaikat sedang mengitari kerajaan itu. Mereka tersenyum melihat orang orang tersebut saling berbagi makanan. Mereka semakin takjub ketika mengetahui tidak ada kemiskinan yang menyentuh negeri itu. Namun tiba tiba mereka tersentak ketika salah seorang diantara mereka berkata, “Allah melaknat mereka, hanya kerugian bagi mereka”. Tatkala ia berkata demikian, ia langsung merubah bentuknya menjadi seekor semut kecil.
                Semut itu melangkah masuk melewati celah kecil di gerbang kota. Setiap ia bertemu dengan orang yang lalu lalang ia akan berkata, “Berilah makhluk ciptaan tuhan yang kecil ini minum dan makanan, niscaya demi Allah kebaikan itu akan di perhitungkan olehNya di akhirat karena tidak ada kebaikan yang walau hanya sebesar biji dzarah tidak di perhitungkan olehNya”. Dan setiap orang yang mendengar itu akan berkata, “Apa yang akan kami dengar dari orang lain jika membantu mu, hanya memberi secuil gula dan setetes air akan menampakkan bahwa kami orang orang miskin, demi istana megah disana kami adalah orang orang kaya yang tak akan pernah habis hartanya walau kau meminta kenikmatan seluas samudra”. Ketika mereka menjawab itu, semut itu hanya menunduk dan berlalu meminta tolong pada orang lain lagi. Begitulah seterusnya hingga akhirnya ia masuk ke dalam istana dan bertemu raja.
                “Kau adalah khalifah penguasa kerajaan megah ini, dan aku adalah tamu yang datang dari tempat yang jauh, hendaknya tuan rumah memperlakukan tamu dengan baik sesuai tuntunan agama mu dan tradisi bangsa mu, berilah hamba setetes air dan secuil gula untuk dimakan, aku akan mendoakan kesejahteraan dan ketentraman bagi kalian”, ujar semut dengan suara sedikit lemah namun lantang itu.
                “Demi singgasana ku yang terbuat dari emas dan permata, sesungguhnya rakyat ku tak ada yang memberi apa yang engkau mau sedangkan aku pemimpin mereka, hendak disimpan dimana muka ku ini di hadapan rakyatku jika aku memberimu hanya yang seperti itu, pergilah dengan aman ke perkampungan kumuh di luar negeri kami dan simpanlah do’a mu itu”, ujar sang raja sombong.
                Maka semut itu pun keluar dari kerajaan itu dan kembali ke bentuk semula yaitu malaikat yang menyamar. Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, sudah 9 bulan lamanya semenjak semut itu di usir. Saat itu terjadi hal yang sangat tidak disangka. Kerajaan – kerajaan tetangga bersekongkol untuk menyerang kerajaan megah itu. sang raja menyiapkan seluruh pasukannya untuk menjaga gerbang kota. mereka menghadapi ratusan ribu pasukan musuh yang mengepung seluruh kota. sungguh nampak seperti sekumpulan semut yang sedang mengerumuni gula. Kegelisahan mulai menyelubungi pasukan penjaga kota. sebagian dari mereka pergi kerumah untuk memendam harta harta mereka dan pergi melalui jalan rahasia keluar dari kepungan para pasukan musuh. 3 hari lamanya pasukan musuh mengepung. Juataan anak panah sudah di lepaskan dari dalam kota namun sejauh mata memandang sejauh itu pula pasukan musuh terlihat dan nampak. Tembok raksasa itu melindungi mereka dan menjadi beban tersendiri bagi para musuh. Hingga akhirnya musuh mereka membuat alat yang melemparkan batu batu panas yang tak padam apinya walau di lempar dari jarak jauh dan membuat tembok tembok itu leleh. Layaknya bendungan yang runtuh, pasukan musuh mengalir deras memasuki kota. wanita, anak anak, dan sang raja sendiri di penggal kepalanya hingga kota itu penuh darah yang menggenang hingga mata kaki dapat terbenam oleh dara yang tergenang di kota. melihat harta yang begitu banyak, kerajaan kerajaan yang menyerang itu saling berselisih hingga akhirnya mereka kembali berperang antar sesamanya untuk berebut harta. Melihat hal itu, malaikat penjaga gunung yang mengelilingi kerajaan gemas dan akhirnya ia meminta izin untuk meluluh lantahkan mereka dengan lahar yang sangat panas. Seketika itu juga seluruh harta baik itu yang terpendam maupun yang tidak leleh di lahap oleh lahar yang begitu panas. Begitu pula orang orang yang berperang. Jasad mereka tak nampak lagi karena meleleh terkena lahar. Hanya sebagian orang yang beruntung mampu lari dari bencana besar itu dan mengisahkan cerita itu pada orang orang di kampung halamannya….

                Kawan ku sahabatku, menjauhlah dari sikap riya’. Allah subhanahuwataala berfirman, “Maka kecelakaanlah bagi orang orang yang shalat, (yaitu) orang orang yang lalai dalam shalatnya, orang orang yang berbuat riya’”. Rasulullah pun bersabda, “Sesungguhnya yang paling ku takutkan dari apa yang kutakutkan atas kalian adalah syirik kecil (riya’)”. Kawan, niatkanlah semua karena Allah subhanahuwataala. Ucapkanlah bismillah setiap hendak melakukan sesuatu karena niscaya itu lah yang terbaik bagi kalian di dunia dan di akhirat. Semoga kisah ini bermanfaat, wallahualam.

Syair Pengingat


Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Demi nama para penyair penyair terdahulu
Yang namanya terpampang di pelataran ka’bah di masa itu
Demi nama penyair jahiliah dulu
Yang sangat termahsyur dan di banggakan mereka itu

                Sungguh Islam telah merasuk ke dalam setiap sendi makhluk ciptaan
                Menghantarkan kebahagiaan tanpa sedikit pun kesedihan
                Maha suci Allah yang mencukupi segala kebutuhan
                Maha besar Allah yang menaburkan benih benih keimanan

Demi nama para penyair islam di masa jaya
Sungguh kita adalah agama yang kaya
Menjadi khalifah di balik besarnya surya
Ahad ahad Islam Berjaya

                Allahuakbar Allahuakbar
                Bangkitkan kembali kenangan masa khaibar
                Kenang kembali Badr yang berkobar
                Pelajari kembali Uhud yang berbinar

Perang kita bukan membawa pedang
Cukup iman kita bawa dengan lantang
Syiar Islam meruntuhkan jahil yang berkembang
Syair Islam memberi ketenangan bagi para pendatang

Sabtu, 18 Februari 2012

gundah


Bismillah
Terduduk aku di balik bayang bayang gelisah
Hati ini layaknya sayap sayap yang patah
Resah resah gundah

Hati siapa yang tak ciut
Mengetahui rasul menatapnya kecut
Hati siapa yang tak takut
Melihat malaikat memandang tak patut

Demi nama Allah dan keamanan
Syair ku tak menyerang muslim dan iman
Demi nama surga penuh kenikmatan
Syair ku hanya berisikan keindahan